Selasa, 03 Maret 2009




Sejarah musik rock memiliki asal yang beragam. Di awal tahun 1950an orang berdebat mengenai akar dari musik rock and roll ini. Musik rock pada dasarnya dieksplor dan dikembangkan oleh banyak orang namun demikian akar musik rock yang paling kuat adalah pada musik blues dan rhythm. Blues dan rhythm lalu memproduski sebuah lagu yang oleh beberapa orang diklaim sebagai lagu rock and roll pertama berjudul ‘Rocket ‘88′ oleh Jackie Brenston.

Dengan berjalannya waktu, black musik yang dianggap sebagai musik ‘ras’ ini mulai disukai. Pendengar kulit putih juga mendengarkan lagu-lagu R&B dan membeli rekamanan ‘ras’ ini. Masuknya black music ke telinga audience mainstream mempopulerkan Motown, label rekaman khusus untuk black music yang menjadi bagian terbesar musik pop tahun 1960an. Namun demikian, kebanyakan pendengar kulit putih hanya mendengarkan black music bila lagu-lagu tersebut dinyanyikan ulang oleh penyanyi kulit putih.

Di akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an kebanayakn pendengar muda mendengarkan campuran dari musik rock and roll, pop dan R&B. Rock bagaimanapun masih dilihat sebagai jenis musik sendiri sampai akhir tahun 1960an dengan adanya Motown, The Beatles, Rolling Stones dan aliran rock keras seperti Led Zeppelin dan Jimi Hendrix.

menurut :http://www.lalightsindiefest.com

————————————————————–

Rock and roll (sering ditulis sebagai rock ‘n’ roll) adalah genre musik yang berkembang di Amerika Serikat di akhir tahun 1940-an, dan mencapai puncak kepopuleran di awal tahun 1950-an. Dari Amerika Serikat, genre musik ini tersebar ke seluruh dunia. Rock and roll melahirkan berbagai macam subgenre yang secara keseluruhan dikenal sebagai musik rock.

Ciri khas rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang hampir selalu diisi pukulan snare drum. Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum set. Perangkat kibor sering dimainkan sebagai alat musik tambahan. Bila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan untuk memberi melodi disebut guitar lead, sedangkan gitar untuk memberi ritme dan harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada gaya rock and roll awal tahun 1950-an, tapi digantikan perannya oleh gitar elektrik di pertengahan tahun 1950-an. Di akhir tahun 1940-an, bentuk awal rock and roll bahkan memakai piano sebagai instrumen melodi. Salah satu cikal bakal rock and roll adalah musik boogie woogie dengan piano sebagai melodi, seperti permainan musik berbagai kelompok big band yang mendominasi dunia musik Amerika dekade 1940-an. Kepopuleran rock and roll secara massal dan mendunia ternyata menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja mempengaruhi gaya bermusik, tapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintang-bintang di periode awal rock and roll juga sukses di dunia film dan televisi. Elvis Presley, misalnya merupakan bintang rock and roll yang sukses sebagai bintang film dan televisi.

Istilah slangrock and roll” sering dipakai orang berkulit hitam untuk menyebut “hubungan seks“. Penyanyi wanita Trixie Smith pertama kali menggunakan istilah “rock and roll” dalam lagu “My Baby Rocks Me With One Steady Roll” yang diedarkan tahun 1922

SKA





SEJARAH MUSIK SKA

Untuk mempelajari kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu.
Begitu halnya dengan sejarah musik ska.

Adalah Perang Dunia II yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara
jajahannya runtuh sebelum masa PD II & terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan.
Inggris memeberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan
dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962 Jamaika membentuk pemerintahan sendiri
meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika & musiknya mulai
terefleksi dalam optimisme baru & aspirasi rakyat yang liberal.

Sejak tahun 40'an Jamaika telah mengadopsi & mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika.
Pada saat PD II berakhir, begitu banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.
Grup seperti Eric Dean Orchestra dengan trombonisnya & master gitarisnya
Ernest Ranglin terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika seperti Count Bassie, Erskine
Hawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody Herman. Ditahun 50'an ketenaran band-band
jazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil & cenderung lebih memainkan
irama bop/rhythm & blues sound. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke Amerika
terpengaruh & membawa pola permainan musik tersebut ke daerah asalnya. Band-band lokal
di Jamaika seperti Count Smith The Blues Blaster, Sir Nick The Champ & Tom The Great
Sebastian mulai memainkan gaya baru tersebut.
Ditahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali diadakan di kota Kingston tepatnya
di Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan irama mento-folk-calypso ikut ambil
bagian & sering sekali band-band tersebut mengisi acara di hotel-hotel yang ada di Jamaika
& seputar pulau tersebut. Pada akhir tahun 50'an pengaruh-pengaruh jazz, R&B, & mento
(sejenis musik calypso) melebur menjadi satu bentuk baru yang dinamakan 'shuffled'.
Irama shuffled memperoleh popularitas berkat kerja keras musisi-musisi seperti Neville
Esson, Owen Grey, The Overtakers & The Matador Allstars. Banyak studio & perusahaan rekaman
yang mengalami perkembangan & terus berusaha untuk mencari talenta-talenta baru.
The Jamaican Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada musisi-musisi
muda melalui siaran acara-acara di radio.

Dua orang yang amat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50'an adalah
Duke Reid & Clement Seymour Dodd. Bersama istrinya, Duke Reid memiliki toko 'Treasure Island
Liquor' yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal dengan nama
'The Trojan', diambil dari tulisan yang tertera pada truknya. Truk yang biasa digunakan
sebagai angkutan barang untuk tokonya. Dodd menamakan soundsystem miliknya 'Sir Coxsone
Downbeat' yang diambil dari nama pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone. Sepanjang akhir
dekade, kedua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik.
Walaupun Coxsone lebih dekat dengan 'Ghetto'(perkampungan yang didiami kaum atau kelompok
tertentu) Adalah Reid yang dianugerahi sebagai 'King of sound & blues' di Success Club
(acara penganugerahan) di tahun 1956, 1957, 1958.

Tahun 1962, saat di mana Jamaika sedang gandrung meniru musik-musik Amerika, Cecil Bustamente
Campbell yang kemudian dikenal dengan nama 'Prince Buster', tahu bahwa sesuatu yang baru
amat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang gitaris yang bernama Jah Jerry yang
kemudian bereksperimen di musik dengan menitikberatkan 'ketukan 'afterbeat' ketimbang
'downbeat'. Hingga pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran
irama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun mulai merekam hasi kerja
mereka. Dengan tidak memberikan label pada vinyl (piringan hitam) dengan tujuan agar
memperolehkeuntungan diantara para pesaingnya. Sehingga yang lain tidak dapat melihat
apa yang dimainkan & 'mencuri' untuk sondsystem mereka sendiri.

Perang antar soundsystem pun memuncak hingga pada saat para donatur terancam oleh segerombol
orang-orang yang menyebabkan permasalahan. Orang-orang ini dinamakan 'Dance Hall Crashers'.
Meskipun fasilitas Mono Recording yang masih primitif, adalah keteguhan hati dari antusiasnya
akan musik ska yang memungkinkan untuk menjadi musik komersil dari Jamaika yang pertama kali.
Dan kenyataannya ska dikenal sebagai musik dansa rakyat Jamaika.

Sepanjang tahun 60'an wilayah ghetto di Jamaika dipenuhi oleh pemuda-pemuda yang mencari
pekerjaan. Pada waktu itu amat susah di dapat. Pada awalnya pemuda-pemuda ini tidak tertarik
dengan optimisme musik ska. Pemuda-pemuda tersebut menciptakan identitas kelompok sebagai
'Rude Boy' (sebuah trend dikalangan pemuda yang pernah terjadi pada periode awal tahun 40'an)
Menjadi 'Rude' artinya menjadi seseorang dimana masyarakat menganggapnya tidak berguna.
Gaya dansa ska para Rude Boy memiliki ciri khas tersendiri, lebih pelan, dengan tingkah
seakan-akan meninju seseorang. Rude Boy memiliki koneksitas dengan 'Scofflaws'(orang-orang
yang selalu menentang hukum) & dunia kriminal lainnya. Hal ini terefleksikan dalam lirik-lirik
lagu ska. (catatan: gaya penampilan berpakaian Rude Boy yaitu dengan celana panjang yang
mengatung hanya semata kaki). Musik ska sekali lagi mengalami perubahan untuk merefleksikan
'Mood of the rude' dengan menambahkan tensi pada permainan bass yang disesuaikan dengan
gaya sebelumnya yaitu 'free-walking bass style'.

Banyak yang berbondong-bondong mengadu nasib di kota Kingston untuk memperoleh ketenaran
dalam industri musik yang kemudian beralih menjadi penjual ganja ketika gagal & modal
makin menipis. Banyak pula yang berkecimpung dalam dunia kriminal (tergambar dalam film
'The Harder They Come' yang diperankan oleh Jimmy Cliff ...film ini dipercaya mengisahkan
tentang perjalanan hidup Jimmy Cliff)

Dua partai politik yang ada di Jamaika membentuk banser bersenjata. Opini publik pun
mengarah pada penentangan terhadap kelompok Rude Boy & penggunaan senjata api. Peraturan
pemilikan senjata api pun ditilik kembali setelah melalui periode dimana kepemilikan
senjata diperbolehkan asal tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Siapa pun yang
memiliki senjata api yang ilegal, diancam hukuman penjara seumur hidup

Artis & produser mendukung bahkan 'memaafkan' atas prilaku kelompok Rude Boy melalui
musik ska. Dukungan untuk tidak menggunakan senjata api terefleksi dalam lagu-lagu seperti
"Lawless street" dari kelompok Soul Brothers, "Gunmen coming to town" The Heptones.
Duke Reid memproduseri salah satu grup ska The Rude Boy (shuffling down Bond street)
C.S. Dodd pun ikut memproduseri grup muda yang memiliki visi musik mereka sebagai
'rudies' yaitu kelompok The Wailers ( Bob Marley, Peter Tosh, Bunny Wailer).
Prince Buster menemukan seseorang yang memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy yaitu
Judge Dread. Lagu "007 Shanty Town" yang dinyanyikan oleh Desmond Dekker adalah sebuah
karya cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy kedalam sebuah lagu (berhasil
memasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts)

Tema rude boy masih mendominasi sepanjang periode ska, dan popularitasnya memuncak sepanjang
musim panas tahun 1964. Beat ska menjadi lebih lambat & Rocksteady pun lahir. Gelombang
ska pertama berakhir pada tahun 1968 (Rocksteady adalah bagian cerita lain: Rocksteady
kemudian melahirkan musik Reggae. Popularitas musik Reggae di Inggris di sebarkan oleh
Skinhead; kelompok Rastafarian mengadopsi musik Reggae & lirik-lirik lagunya cenderung
bertemakan ajaran Rastafari & pandangan Relijiusnya, Reggae pun berkembang menjadi 'Dub',
'Dancehall', & seterusnya ...& seterusnya ...)

Memasuki gelombang kedua ...sebelumnya marilah kita lihat beberapa sejarah ska lainnya:
ditahun 1962, saat di mana Inggris menjanjikan jaminan secara tak terbatas kepada para
imigran yang berasal dari negara-negara persemakmurannya, kerusuhan ras pun terjadi.
Disaat itu musik ska & Reggae sedang populer. Dibawa dari Jamaika oleh banyak musisi &
produser yang ikut berimigrasi, termasuk 'The Trojan' & seorang kelahiran Kuba, Laurel
Aitken. Pada tahun 70'an, imej Rude Boy diperbaharui & ter-ekspresi dalam penggabungan
2 jenis musik yang masih tergolong baru di Inggris yaitu Reggae & Punk oleh band
The Clash (Rudie can't fail). Antara pertengahan hingga akhir tahun 70'an, band seperti
The Coventry Automatics memilih untuk memainkan ska ketimbang Reggae karena menurut
Jerry Dammers (pendiri band tersebut), memainkan musik ska lebih mudah & gampang.
The Coventry Automatics merubah namanya menjadi The Specials AKA The Automatics,
kemudian berubah lagi menjadi The Specials.



Bangkitnya Musik Reggae Indonesia

marley_live.jpg

Musik reggae Indonesia telah bangkit. Hal ini ditandai munculnya musisi-musisi reggae yang ikut meramaikan industri musik Indonesia yang dari jaman ke jaman powered by Pop music. Banyaknya media-media yang mengangkat tema tentang perkembangan musik reggae di Indonesia belakangan ini juga merupakan sebuah indikasi “the uprising of Indonesia reggae music” telah dimulai. Kita mengenal Mas Tony Q Rastafara, Steven and Coconut Trees, Souljah, Ras Muhammad, Pasukan Lima Jari, UpRising, Gangstarasta, Joni Agung and Double T sebagai “reggae musicians” yang turut meramaikan jagad musik reggae tanah air. Kabar gembira buat kita semua karena kita tidak lagi harus susah payah untuk bisa mendengarkan sebuah alunan musik reggae. Sekarang sudah banyak radio station yang sesekali memutarkan musik reggaa, bahkan berkali-kali. :)

Tahun 2003 kita gempar dengan musik Punk, Melodic (atau Mellowdic?) yang ditandai dengan “hijrah” nya Superman Is Dead ke Sony BMG recods juga Endank Soekamti yang makin Enndaaang… kemudian setahun berikutnya kita gempar dengan musik “New Wave” ala The Upstair dan dengan mudah menemukan anak2 Putih ABu-abu (baca: SMA) dan Biru Putih (baca: SMP) berdandan seperti Jimmy The Upstairs, lalu distorsi gitar dengan sound 70′an menandai booming-nya musik Rock N Roll and Garage. Sayangnya kita lebih banyak disuguhi penampilan-penampilan “flashback” tanpa sedikit mengurangi rasa apresiasi terhadap musik mereka dan juga tidak bermaksud mengatakan kreativitas mereka mundur ke belakang namun gw lebih bangga jika muncul The Donnas - The Donnas Indonesia. Jreng-jreng…

Kembali pada judul pembahasan, gw berharap ini akan jadi sebuah “signal” bagi para major labels untuk lebih mengapresiasi musik reggae. Untuk lebih meng-komersial-kan - tanpa membuat si artis jadi “sapi perahan”, budak kapitalis. Kita semua (khususnya reggae lovers) tentu ingin menyaksikan musisi-musisi reggae tanah air bisa on air di station TV swasta, muncul dalam acara2 komersil, acara-acara live music, jadi guest di acara2 MTV, dapet tempat di program2 MTV “tanpa menganggap musik Pop yang selama ini banyak mendominasi acara-acara TV sbg musik yang membosankan”.

Marilah kita rayakan kebangkitan musik reggae tanah air dengan menyanyi bersama-sama;

Mentari Pagi beri salam lagi
Suara burung kusambut hari berganti
Bob Marley masih bernyanyi
Don’t worry… uuu..yeeeeaaaccchhhh

Jalani semua dengan apa adanya
Biarlah waktu bicara bawa takdirnya
Yuk.. kita lapangkan dada
Don’t worry… uuu..yeeeeaaaccchhhh

Buatlah hidup ini semudah mungkin
Gak perlu disesali bikin saja happy
Mengalir nikmati jangan beban dihati
yuk kita nyanyi bersama….

Don’t worry… uuuuyeeeeeaaaccchhhhh
Don’t worry… uuuuyeeeeeaaaccchhhhh

*Tony Q - Don’t Worry